
Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) pada hari Jum’at mengutuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap pekerja sawit wanita yang dilaporkan oleh kantor berita Associated Press (AP) dan berjanji akan menyelidiki kasusnya.
Associated Press telah menerbitkan hasil investigasi komprehensifnya atas perlakuan brutal terhadap wanita dalam produksi minyak sawit, termasuk kasus pelecehan seksual pekerja wanita muda di sebuah perkebunan sawit.
“Tuduhan tuduhan ini sama sekali tidak mencerminkan standar kami dan kami mengutuk perilaku demikian, Jika peristiwa seperti ini terjadi di konsesi anggota tersertifikasi kami, kami akan segera menyelidikinya,” demikian RSPO mengatakan dalam sebuah rilis pers yang diterima The Palm Scribe, merespons keluarnya laporan AP tersebut.
RSPO mengatakan bahwa peristiwa seperti yang dilaporkan AP tersebut benar-benar dan secara kategorik dilarang dibawah sertifikasi standar organisasi.
“Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) berusaha agar hak asasi manusia diakui dan dilindungi dibawah standar kami, bagi lelaki, perempuan maupun anak-anak,” tambahnya.
RSPO juga memiliki standar atas hak dan kebutuhan wanita sebagai pekerja yang berbeda dari para pekerja pria. RSPO mengambil pendekatan yang lebih inklusif untuk mengembangkan sistem yang dapat mencegah pelecehan seksual dan potensi bahaya lainnya yang rentan dialami oleh wanita di tempat kerja.
“Standar kami mencakup pengakuan atas hak dan kebutuhan wanita sebagai pekerja, yang berbeda dengan rekan pria. Prinsip dan Kriteria RSPO mengambil pendekatan yang lebih inklusif yang mengharuskan anggotanya mengembangkan sistem yang mencegah pelecehan seksual dan potensi bahaya lainnya yang sangat rentan dialami wanita di tempat kerja,” tutup RSPO.
Standar tersebut diharapkan oleh RSPO dapat memberi ruang kepada para pekerja wanita untuk menyampaikan keluhan dan saran untuk menjalankan kegiatan sehari-hari mereka.
Dalam rilis tersebut, RSPO menghimbau kalangan manapun yang memiliki informasi informasi mengenai pelanggaran HAM pada pekerja wanita ataupun pelanggaran lainnya, terutama pada perkebunan anggota RSPO, untuk mengajukan keluhan konfidensial melalui sistem keluhan RSPO atau langsung menghubungi Hotline Pembela HAM mereka.