Sejumlah pemangku kepentingan di sektor kelapa sawit Indonesia telah bekerjasama dalam mendirikan sebuah Pusat Keunggulan Program Inisiatif Kelapa Sawit Berkelanjutan di Provinsi Riau guna membantu para petani kecil kelapa sawit, baik plasma maupun swadaya, untuk dapat mengelola kebun mereka secara berkelanjutan.
Menurut siaran pers yang diperoleh The Palm Scribe dari Asian Agri Jumat (26/4), pusat keunggulan yang merupakan hasil kerjasama antara Tanoto Foundation, perusahaan kelapa sawit Asian Agri dan United Nations Development Programme (UNDP) tersebut diresmikan oleh Wakil Bupati Pelalawan, Zardewan.
Terletak di kecamatan Ukui di Kabupaten Pelalawan, Pusat ini bertujuan membantu petani plasma dan swadaya untuk dapat mengelola kebun kelapa sawit secara berkelanjutan, meningkatkan kualitas hidup, serta mendorong mereka untuk mendapatkan Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO).
“Saya menyambut baik pusat unggulan untuk para petani kelapa sawit ini. Saya berharap dengan dibangunnya pusat unggulan ini para petani di Kabupaten Pelalawan ini dapat memanfaatkannya secara maksimal untuk dapat belajar mengimplementasikan pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan dan dapat menghasilkan buah yang optimal,” kata Zardewan ketika meresmikan pusat ini pada hari Rabu (24/4).
Pusat Unggulan Program Inisiatif Kelapa Sawit Berkelanjutan ini sebenarnya telah berjalan sejak tahun 2017 sebagai wadah informasi dan pelatihan terkait pengelolaan kebun kelapa sawit berkelanjutan, yang meliputi penyediaan informasi dan pelatihan teknis budidaya, serta pengenalan sistem sertifikasi ISPO. Program ini berlokasi di Kecamatan Ukui, yaitu di wilayah kerja PT. Inti Indosawit Subur (Asian Agri Group) dengan membina petani yang tergabung dalam KUD Bukit Potalo dan Asosiasi Amanah.
CEO Global Tanoto Foundation Satrijo Tanudjojo, berbicara pada kesempatan yang sama, mengatakan bahwa pendidikan berkualitas merupakan salah satu faktor kunci dalam menanggulangi kemiskinan karena dapat mempercepat munculnya kesetaraan peluang. Pusat Unggulan ini merupakan wadah pembelajaran bagi petani kelapa sawit sehingga mereka bisa saling belajar dan mereplikasi praktik-praktik keberlanjutan yang telah diraih petani lain yang sudah sukses.
Selain memberikan pelatihan teknis mengenai perawatan kebun dan juga pendampingan pemenuhan hasil audit sertifikasi ISPO untuk 27 kelompok tani, program ini juga membantu perbaikan akses kesehatan ibu dan anak di empat desa di Kecamatan Ukui serta mendukung peningkatan kualitas empat sekolah dasar setempat. Keberhasilan program ini terlihat dari Asosiasi Amanah yang telah mendapatkan sertifikasi ISPO pada tahun 2017, yang kemudian diikuti KUD Bukit Potalo pada tahun 2018.
Azis Hidayat, Ketua Sekretariat Komisi ISPO, dalam sambutannya pada peresmian pusat keunggulan ini, mengatakan bahwa ISPO sangat mendukung program kemitraan yang membangun dan berharap dapat direplikasikan oleh perusahaan kelapa sawit lain di Indonesia sehingga industri kelapa sawit di Indonesia dapat terus meningkat.
Sementara itu Maria Sidabutar, Kepala Komunikasi Perusahaan Asian Agri mengatakan bahwa pusat keunggulan ini merupakan kemitraan strategis para pemangku kepentingan kelapa sawit di Indonesi dan kemitraan dengan petani diharapkan dapat meningkatkan daya saing kelapa sawit Indonesia.
“Kami memiliki tujuan yang sejalan, yakni nemastikan pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia, sekaligus meningkatkan kehidupan petani dari sisi ekonomi, sosial budaya, dan kualitas lingkungan hidup,” ujarnya.