Untuk memenuhi meningkatnya permintaan biodiesel menyusul diterapkannya Mandatori B30 tahun ini, industri biodiesel Indonesia direncanakan akan meningkatkan produksinya sebesar 24 persen tahun ini mencapai 11,9 juta kiloliter, sebuah perusahaan analisis dan penilaian data harga komoditas mengatakan dalam laporan terakhirnya.
PT Indeks Komoditas Indonesia (IKI), dalam laporannya “IKI Indonesian Palm Oil Report” yang diterbitkan di bulan ini, mengatakan bahwa tahun ini akan menyaksikan penambahan produksi dari peningkatan kapasitas empat perusahaan dan masuknya produksi dari satu fasilitas baru. Ke lima perusahaan ini akan meningkatkan produksi biodiesel sebesar 2.308.046 kiloliter tahun hingga produksi nasional akan mencapai 11.908,040 kiloliter.
Dua perusahaan lainnya direncanakan akan menambah pasokan sebesar 1.048.850 kiloliter di tahun 2021 sehingga total produksi biodiesel nasional akan dapat mencapai 12.956.890 kiloliter, laporan tersebut mengatakan.
Penambahan kapasitas terbesar, 629.310 kiloliter akan datang dari PT Tunas Baru Lampung di ikuti oleh PT Pelita Agung Agriindustri di Dumai, Riau yang akan menyumbangkan tambahan 625.862 kiloliter mulai sekitar bulan September.
PT Batara Elok Semesta Terpadu di Gresik, Jawa Timur akan menyumbangkan tambahan 478.161 kiloliter mulai bulan Maret dan pada bulan yang sama PT Dabi Biofuels in Dumai, akan dapat menghasilkan produksi tambahan sebesar 413.793 kiloliter. PT Anugerahinti Gemanusa akan mengawali produksinya di Gresik tahun ini dan menyumbangkan 160.920 kiloliter, laporan tersebut menambahkan.
Laporan IKI juga mengatakan bahwa di tahun 2021, dua perusahaan— PT Kutai Refinery Indonesia dan PT Citra Borneo Indonesia — masing-masing akan menyumbangkan 419.540 kiloliter dan 625.869 kiloliter. Produksi biodiesel nasional karenanya akan mencapai 12.956.896 kiloliter di tahun 2021.