Kontan Harian, 19 Februari 2019
Calon presiden Joko Widodo menyebut kalau pemerintah akan melanjutkan program penggunaan bahan bakar nabati (BBN) atau biofuel hingga 100%. Dalam debat putaran kedua calon presiden yang berlangsung di Jakarta, Minggu (17 Februari) lalu, ia menyebut peningkatan penggunaan biofuel ini untuk mengurangi impor migas yang besar. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan, bila B100 ingin diterapkan harus ada 30 juta kiloliter hingga 31 juta kiloliter minyak sawit yang dibutuhkan.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Keberlanjutan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang optimistis B100 bisa diwujudkan. Ia mengatakan kepada “KONTAN”, Senin (18 Februari), bahwa Indonesia akan menjadi produsen biofuel di tahun-tahun mendatang jika pemerintah benar-benar serius menyusun roadmap ke arah sana.