The Jakarta Post, 3 November 2018
Petani membantah klaim bahwa industri kelapa sawit telah membawa kesejahteraan bagi petani swadaya dan mengurangi kemiskinan, karena jutaan orang masih berjuang untuk mendapatkan dokumen kepemilikan tanah dan mendapatkan cukup uang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Dalam sesi Konferensi Minyak Sawit Indonesia ke-14 pada Jumat (2 November), Ketua Serikat Petani Kelapa Sawit yang berbasis di Bogor Mansuetus Darto mengatakan bahwa kesejahteraan petani yang lebih baik dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dapat tercapai apabila petani mengamankan hak atas tanah mereka dan apabila pemerintah menetapkan harga minimum untuk tandan buah segar (TBS) serta membangun kemitraan yang lebih adil dengan perusahaan.