Kompas, 20 Oktober 2018
Perusakan hutan dan ekspansi perkebunan kelapa sawit mengancam kehidupan suku Punan Batu sebagai masyarakat pemburu dan perami di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Anggota suku Punan Batu Maruf, Kamis (18 Oktober) mengatakan sukunya bisa mati kelaparan karena jumlah hewan buruan dan gaharu yang semakin sedikit karena perusakan hutan. Sandi, tokoh pemuda Punan Batu, menuturkan, warga Punan Batu butuh identitas, jaminan kesehatan, dan pendidikan bagi anak-anak.
Kepala Dinas Sosial Kalimantan Utara Sugiono mengatakan, pihaknya mendapat surat dari Direktorat Komunitas Adat Terpencil Kementerian Sosial untuk mendata dan melakukan pendampingan. Akan tetapi, ia berkata dinas tersebut sulit melakukan pendataan karena warga Punan Batu berpindah di hutan.