Sebuah perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di Sumatera Selatan telah membantu Koperasi Mandiri Al Fa’iz di Musi Rawas untuk memperoleh lebih dari Rp 150 miliar untuk pembiayaan peremajaan kebun sawit mereka, serta pengadaan bibit, pupuk serta pendampingan teknis bagi kebun seluas 1.315 hektar.
PT Djuanda Sawit Lestari, anak usaha Sinar Mas Agribusiness and Food bersama Koperasi Serba Usaha Al Fa’iz Mandiri, melakukan penandatanganan perjanjian kredit dengan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI) yang akan memungkinkan 420 petani swadaya untuk mendapatkan dana pembiayaan peremajaan sawit bagi kebun mereka, demikian sebuah pernyataan tertulis Sinar Mas Agribusiness dan Food yang diterima The palm Scribe Jumat (11/9) mengatakan.
“Program kemitraan untuk peremajaan sawit petani, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman sawit mereka. Sehingga, kesejahteraan petani dan keluarganya menjadi lebih baik”, jelas Iswanto Nadjaja, CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food wilayah Sumatera Selatan.
Produksi Tandan Buah Segar (TBS) petani Sumatera Selatan selama ini cukup rendah, dibawah 15 ton per hektar per tahun, karena banyak usia tanaman yang sudah tua, sehingga perlu dilakukan peremajaan kebun. Namun petani juga memiliki keterbatasan akses biaya peremajaan dan penerapan budidaya kelapa sawit yang baik.
Budhi Novianto, Executive Vice President Divisi Agribisnis PT BRI (Persero)Tbk, mengatakan bahwa penandatanganan Perjanjian Kredit ini merupakan tindak lanjut atas fasilitas Peremajaan Kebun Petani Swadaya dan Plasma PT BRI (Persero) Tbk, sebesar Rp 1,75 triliun untuk luasan tanam sekitar 14.745 Ha yang realisasinya bertahap melalui kemitraan strategis bersama Sinarmas Agribusiness and Food dengan beberapa koperasi di tiga wilayah yaitu Pekanbaru, Medan, dan Palembang.
“Bank BRI turut mendukung program pemerintah dalam PSR dan berperan sebagai mitra perbankan untuk menyalurkan fasilitas kredit ke petani baik swadaya maupun plasma. Diharapkan, pembiayaan tersebut dapat meningkatkan produktivitas kebun kelapa sawit dan turut memberdayakan masyarakat dalam sektor produktif”, tambah Budhi.
Sementara itu Situ Marfuah, ketua Koperasi Al Fa’iz Mandiri menyatakan rasa terima kasihnya atas kemitraan strategis antara koperasinya dengan perusahaan dan bank yang dapat membantu anggota koperasinya untuk memperoleh pembiayaan bagi peremajaan kebun mereka.
“Selain itu, perusahaan juga membantu mengelola kebun sawit melalui penyediaan bibit unggul bersertifikat dan pupuk, pendampingan teknik agronomi yang berkelanjutan, serta sertifikasi ISPO dan RSPO” Siti menambahkan merujuk kepada sertifikasi keberlanjutan dari Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Penandatanganan perjanjian kredit oleh perwakilan ketiga pihak dilaksanakan di Jakarta pada Kamis (10/9). Tidak diperoleh rincian lebih lanjut mengenai kredit yang diberikan ini.
PT Djuanda Sawit Lestari mengoperasikan satu pabrik kelapa sawit dan dua perkebunan kelapa sawit di Musi Rawas dengan konsesi seluas 10.968, 28 hektar menurut sebuah dokumen RSPO.