Pertamina mulai menyediakan Biosolar dengan kandungan 30 persen asam lemak ester dari kelapa sawit, atau B30, satu bulan lebih awal dari rencana, demikian perusahaan minyak dan gas bumi itu mengatakan akhir pekan yang lalu.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dikutip dalam siaran pers Pertamina bertanggal 22 November 2019, bahwa percepatan implementasi B30 untuk sektor transportasi maupun industri ini akan membawa dampak yang signifikan untuk Indonesia. Pemerintah sedianya akan mewajibkan penyediaan B30 ini pada 1 Januari 2020.
“Percepatan implementasi B30 akan membawa perubahan positif ke berbagai sektor, baik dari sisi kemandirian energi nasional hingga multiplier effect terhadap sektor perkebunan dan dampak lingkungan,” ujar Fajriyah.
Menurut Fajriyah, penggunaan Lemak Jenuh Methil Ester (FAME) yang berasal dari kelapa sawit merupakan upaya untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam di Indonesia sebagai produsen sawit terbesar di dunia. Dengan penyerapan FAME yang konsisten, maka dapat membantu menjaga kestabilan harga kelapa sawit sampai ke tingkat petani, sehingga dampak positif B30 ini juga bisa terasa hingga ke sektor hulu industri kelapa sawit.
Hingga Oktober 2019, penyerapan FAME Pertamina mencapai sekitar 460.000 KiloLiter (KL) per bulan untuk menghasilkan B20. Dengan adanya implementasi B30 secara penuh, maka penyerapan FAME akan meningkatkan menjadi 690.000 rKL per bulan atau sekitar 8,3 juta KL per tahun.
Fajriyah juga mengatakan bahwa bahan baku B30, baik solar maupun FAME, sepenuhya dipenuhi dari dalam negeri.
“Hal ini sesuai dengan upaya Pemerintah untuk mewujudkan kemandirian energi nasional yang juga berdampak pada sektor industri lainnya,” tambahnya.
Pertamina mulai melakukan pencampuran B30 di Terminal BBM Rewulu di Yogyakarta dan Terminal BBM Boyolali di Jawa Tengah) pada Kamis (21/11) hingga Biolsoar B30 sudah dapat diperoleh di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang mendapatkan pasokan dari kedua terminal tersebut.
Proses ini dilanjutkan secara bertahap sehingga sampai Desember 2019, B30 akan disediakan melalui 8 titik pencampuran dan 28 titik pencampuran pada Januari 2020.
“Harga Biosolar dengan kandungan B30 ini tidak berubah dari sebelumnya, sehingga masyarakat dapat membelinya dengan harga yang sama,” Fajriyah memastikan.