The Palm Scribe

Perkebunan Sawit Perusak Hutan Bakau Sumut Terbesar

buah kelapa sawit

Perkebunan kelapa sawit merupakan perusak hutan bakau terbesar di pantai Timur Sumatera Utara tahun yang lalu, demikian seorang pegiat lingkungan mengatakan  pada hari Senin (27/4).

Dana Prima Tarigan, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi Sumatera Utara, mengatakan bahwa di tahun 2019, sejumlah 9.460n hektar hutan bakau dirusak di pesisir Timur Sumatera Utara.

“Empat Puluh Lima persen, atau 4,257 ha oleh perkebunan, 35 persen oleh tambak dan 20 persen dikarenakan aktivitas lainnya,” Dana mengatakan kepada The Palm Scribe dalam sebuah SMSnya dengan menjelaskan bahwa yang dimaksudnya dengan perkebunan hanyalah perkebunan kelapa sawit.

Angka perkiraan tersebut diperoleh dari gambar-gambar satelit. Yang dimaksudnya dengan aktivitas lainnya termasuk pertanian, abrasi, pembuatan arang serta penambangan pasir.

Walhi juga mencermati perkebunan kelapa sawit di pantai Tiur Sumatra Utara dan menemukan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan hanya mengeluarkan empat perizinan perkebunan sawit untuk daerah tersebut,

“Kami masih menyelidiki kenapa banyak perusahaan kelapa sawit di situ,” ujar Dana.

Data yang dikumpulkan oleh Walhi juga menunjukkan bahwa kawasan yang dilindungi dan kawasan konservasi di pantai Timur Sumatra Utara pada tahun 2018 seluas 47.499 hektar. Angka ini 12.565 hektar, atau hampir 21 persen lebih kecil dari 60.064 hektar yang ditunjuk sebagai kawasan dilindungi dan konservasi di daerah pesisir itu dalam SK Kehutanan nomor 44 tahun 2005.

Data menunjukkan bahwa konversi daerah konservasi dan dilindungi tersebut terjadi paling banyak di Kabupaten Labuhan Batu, kemudian disusul oleh Deli Serdang Batubara dan Asahan.

Dana mengatakan bahwa konversi ini terjadi setelah pemerintah merubah status kawasan dari dilindungi atau untuk konservasi menjadi area penggunaan lain (APL).

“WALHI Sumut mempertanyakan status kawasan yang diturunkan oleh pemerintah menjadi areal penggunaan lain,” ujar Dana.

Industri perhutanan? Kunjungi The Forest Scribe.
Share This