
Perusahaan kelapa sawit dan produk kayu PT Dharma Satya Nusantara Tbk. Mencatat kenaikan penjualan Minyak Kelapa Sawit Mentah (CPO) sebesar 46 persen mencapai 660.000 ton di tahun 2019, memperkirakan harga minyak sawit akan terus menguat di tahun ini dan menyiapkan pembangunan dua pabrik kelapa sawit baru.
Dalam sebuah siaran pers yang diunggah di laman perusahaan pada akhir pekan lalu,
Dharma Satya Musantara mengatakan bahwa kenaikan tersebut dikarenakan penambahan produksi dari dua pabrik kelapa sawit yang diakuisisi perusahaan di akhir 2018 serta penjualan sisa stok 2018. Produksi CPO perusahaan mengalami kenaikan 25 persen menjadi 610.000 ton, 16 persen dari itu berasal dari dua perkebunan yang belum lama dibeli perusahaan.
““Kami memperkirakan harga CPO akan terus bergerak naik pada tahun 2020 dibandingkan tahun lalu, karena berkurangnya stok CPO dan mulai seriusnya penerapan kebijakan mandatory biodiesel di Indonesia dan Malaysia,” kata Andrianto Oetomo, Presiden Direktur Perseroan, dalam siaran pers bertanggal 31 Januari 2020 tersebut.
Andrianto mengatakan bahwa harga kontrak penjualan CPO sudah meningkat di kuartal terakhir tahun lalu seiring dengan menguatnya harga global yang disebabkan oleh rendahnya stock CPO di Indonesia dan Malaysia, kedua negera produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia yang memasok sekitar 85 persen pasar, dan juga menipisnya stok minyak nabati lainnya.
Ia mengatakan bahwa di tahun 2020, perseroan berencana meneruskan program penanamannya dan juga akan membangun dua pabrik kelapa sawit baru untuk memenuhi kenaikan produksi dari perkebunan kelapa sawitnya.
“Tahun 2020, kami menyiapkan biaya modal sekitar Rp 800 milyar sampai Rp 1 triliun yang sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan PKS baru, penyelesaian pembangunan fasilitas Bio-CNG, penanaman baru, pembangunan infrastruktur dan juga modernisasi fasilitas pabrik di segmen usaha produk kayu,” kata Andrianto.
Dharma Satya Nusantara memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 112.450 hektar, 101.799 hektar dari itu sudah berproduksi. Luasan ini 4.000 hektar lebih banyak dari tahun sebelumnya dikarenakan penanaman baru. Perusahaan juga memiliki sepuluh buah pabrik kelapa sawit dengan kapasitas produksi total sebesar 570 ton Tandan Buah Segar dalam satu jamnya.
Disegmen produk kayu perseroan, penjualan juga meningkat 15 persen tahun lalu bagi produk panel mencapai 97.000 m3. Penjualan tersebut menghasilkan kenaikan pemasukan sebesar 13 persen mencapai Rp 572 milyar. Namun penjualan engineered flooring product menurun 15 persen tahun lalu menjadi 932.000 m2 seiring dengan melemahnya permintaan pasar ekspor.
Industri Perhutanan? Kunjungi The Forest Scribe.
Subscribe to our newsletter
Stay on top of the industry's news because your informed opinion matters to the palm oil industry.
Thank you for your subscription!
We promise to respect your privacy.