The Palm Scribe

Pasar Utama Minyak Sawit di Asia Diprediksi Pulih tahun 2021

Permintaan akan produk minyak sawit Indonesia diperkirakan akan pulih kembali tahun depan dengan prediksi pulihnya tiga pasar utamanya yaitu Cina, India, dan Pakistan di tahun 2021, beberapa pakar mengatakan Kamis (3/12.)

Para pakar tersebut mengatakan bahwa kecenderungan peningkatan permintaan di tiga pasar utama Asia tersebut sudah terlihat pada kuartal ketiga tahun 2020, setelah mereka membuka kegiatan ekspor impor.

“India, importir minyak terbesar, sudah mulai kembali membeli….impor minyak sawit Cina juga sudah menggeliat kembali,” James Fry, Ketua LMC International Ltd mengatakan pada Indonesian Palm Oil Conference 2020 yang diselenggarakan tahun ini secara daring.

Pada tahun 2019 India mengimpor 4.8 juta ton minyak sawit dari Indonesia, tidak termasuk oleochemicals dan biodiesel, sementara Cina menyerap enam juta ton.

Fry mengatakan bahwa terjadi penurunan signifikan impor minyak sawit oleh India di triwulan kedua tahun ini namun kini permintaan akan komoditas ini sudah hampir normal kembali, sedangkan di Cina, penurunan yang terjadi di triwulan pertama karena adanya kebijakan lockdown disana, ternyata tidak berlangsung lama.

Cao Derong, Presiden Kamar Dagang Cina untuk Impor & ekspor bahan pangan, produksi lokal dan produk sampingan hewani, mengatakan bahwa impor minyak sawit Cina menurun secara signifikan di triwulan pertama tahun ini dan berlangsung hingga akhir Mei.

“Dengan pemulihan ekonomi yang terjadi di tahun 2021 terutama di industri catering, konsumsi minyak sawit diperkirakan akan meningkat.” Ujar Cao. 

 Ia mengatakan bahwa memasuki bulan Juni 2020, volume impor minyak sawit sudah kembali naik perlahan mencapai 25,5 percent year-on-year.

Dorab Mistry, Direktur Godrej International Ltd. mengatakan bahwa Cina sudah melakukan pembelian forward minyak sawit secara besar besaran dengan harga murah. “Konsumsi Cina akan kedelai, minyak kedelai, minyak bunga matahari dan minyak sawit sedang menanjak,” ujarnya.

Ia memperkirakan bahwa impor minyak sawit dari Indonesia oleh India di periode 2020-2021 akan naik sebesar 440.000 ton dibandingkan dengan di periode 2019-2020.

BV Mehta, Direktur Eksekutif Solvent Extractors’ Association of India, mengatakan bahwa pandemic menyebabkan konsumsi minyak sawit di India menurun hingga 30 persen dan di bulan Oktober impor komoditas ini turun menjadi 7.2 juta ton dari 9.4 juta ton di bulan sama satu tahun sebelumnya.

Mehta menyebut Setidaknya 8,4 – 9 juta ton sawit akan dibutuhkan pasar India pada tahun 2021. 

Di Pakistan, impor minyak sawit dalam sepuluh bulan pertama tahun ini hanya mencapai 2,3 juta ton tetapi Abdul Rasheed Jan Mohammad Ketua Pakistan Edible Oil Refiner Association mengatakan import diperkirakan terus akan meningkat walaupun ia meragukan volume impor minyak sawit akan dapat menjadi 3 juta ton di tahun ini.

Baca lebih banyak tulisan oleh Bhimanto Suwastoyo.
Industri perhutanan? Kunjungi The Forest Scribe.
Share This