
Sebanyak 135 petani plasma yang bermitra dengan PT. Asian Agri, menjadi petani pertama yang melaksanakan panen perdana dari kebun mereka yang telah mengalami peremajaan tanaman, perusahan perkebunan tersebuy mengatakan Rabu (5/12).
Para petani tersebut, yang bergabung dalam Koperasi Unit Desa Mulus Rahayu di Kabupaten Siak, Propinsi Riau, melaksanakan panen perdana mereka dari kebun yang mengalami peremajaan dari bulan April 2016, demikian sebuah siaran pers PT Asian Agri mengatakan.
“KUD Mulus Rahayu merupakan koperasi petani kelapa sawit mitra Asian Agri yang menjadi kelompok tani pertama di Indonesia dalam melaksanakan program peremajaan kebun sawit rakyat sejak April 2016 lalu, sekaligus yang pertama menerima bantuan dana peremajaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS,” demikian siaran pers tersebut menghatkan.
Panen perdana tersebut, dilaksanakan di perkebunan rakyat seluas 310 hektar dan disaksikan oleh Bupati Siak yang juga sekaligus Gubernur terpilih Riau, Syamsuar, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Ferry HC dan Head of Plantations Asian Agri, Omri Samosir.
Sementara itu, Pawito Saring yang mengetuai KUD Mulus Rahayu, mengatakan bahwa kelompoknya dapat mengikuti program peremajaan tanaman perkebunan mereka berkat bantuan PT Asian Agri.
“Salah satu kekhawatiran saya adalah ketika harus menghadapi masa tunggu, dimana pendapatan berkurang karena tanaman belum menghasilkan. Namun melalui kemitraan dengan perusahaan, selain memperoleh bantuan dan pendampingan dalam masa persiapan hingga proses peremajaan, kami mendapatkan pelatihan ekonomi alternatif seperti salah satunya yang kami usahakan adalah ternak ikan patin, sehingga penghasilan kami tetap terjaga hingga saat ini,” ujar Saring.
Saring, yang koperasinya sudah bermitra dengan PT Asian Agri sejak 1988, juga mengutarakan harapannya bahwa peremajaan kebun mereka, dapat menjadi inspirasi bagi rekan-rekan petani lain yang masih ragu meremajakan kebun sawitnya yang sudah tidak produktif. Dalam program peremajaan ini, para petani KUD Mulus Rahayu menanam bibit unggul Topaz yang berpotensi meningkatkan produktivitas secara signifikan dibandingkan dengan bibit sawit pada umumnya.
Samosir menyampaikan, kerja sama serta hubungan harmonis yang terus dibina perusahaan dengan petani merupakan kunci keberhasilan dari program peremajaan.
“Kemitraan Asian Agri bersama petani plasma telah berlangsung selama lebih dari 30 tahun, dan program peremajaan kebun kelapa sawit ini merupakan komitmen yang akan berlanjut ke tahap berikutnya, untuk satu siklus penanaman. Hari ini para petani mitra kami sudah dapat menikmati hasil dari komitmen mereka dalam program peremajaan. Kami tentunya berharap kemitraan yang telah terbina dengan baik ini akan terus terjalin dan kami dapat terus mendorong kesejahteraan petani-petani lainnya di Indonesia,” ujarnya.
Hingga saat ini Asian Agri telah bekerja sama dengan para petani plasma dan swadaya yang mengelola 96.000 hektar kebun kelapa sawit rakyat di Riau, Jambi, dan Sumatera Utara