PT Tanjung Sawit Abadi, anak perusahaan PT Sawit Sumbermas Sarana telah mengajukan permohonan untuk penelitian utama Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) P&C untuk memperoleh sertifikasi keberlanjutan bagi satu pabrik kelapa sawitnya serta tiga kebun pemasoknya.
“Ruang Lingkup penilaian adalah PKS Tanjung Sawit Abadi dan tiga kebun pemasoknya yang berlokasi di Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah,” ungkap sebuah notifikasi publik yang diunggah perusahaan tersebut di laman resminnya akhir pekan lalu.
Permohonan tersebut ditujukan kepada PT SGS Indonesia, salah satu perusahaan surveyor terkemuka yang memiliki wewenang untuk menjalankan audit keberlanjutan bagi RSPO.
Menurut notifikasi tersebut, penilaian oleh SGS in akan dilangsungkan pada tanggal 1-6 Juli 2019.
PKS yang dimaksud memiliki kapasitas 60 ton per jam dan perkiraan produksi tahunan sebesar 37.227 ton minyak sawit bersertifikasi keberlanjutan serta 6.574 ton minyak kernel bersertifikasi keberlanjutan.
Tiga kebun pemasok yang dinilai — Malata, Nanuah and Sungai Bulik – memiliki areal yang ditanami seluas total 5.302,64 hektar serta dapat memproses 146.109 ton tandan buah segar dalam setahunnya.
Penilain antara lain dilakukan pada praktik terbaik pabrik, rantai pasok bagi PKS, aspek legal, pengelolaan lingkukang dan HCV (High Conservation Value area) aspek sosial, kesejahteraan pekerja, praktik terbaik perkebunan, pengelolaan hama terpadu, serta keselamatan dan kesehatan pekerja.
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) mengelola bisnis terintegrasi atas 19 kebun kelapa sawit, enam PKS dan satu Pabrik Kernel dari Pangkala Bun, Kalimantan Tengah. Perusahaan tersebut juga merupakan anggota dari RSPO.