The Palm Scribe

Minyak kelapa sawit melukai hubungan UE-ASEAN

The Jakarta Post, 23 Januari 2019

Pada Pertemuan ke 22 Menteri Luar Negeri ASEAN dan Uni Eropa (UE) di Brussels pada hari Senin (21 Januari), UE dan negara-negara anggota ASEAN yang relevan telah sepakat untuk membentuk kelompok kerja bersama untuk menangani masalah yang berkaitan dengan minyak kelapa sawit. Selanjutnya, Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir mengatakan rasa saling percaya dan saling menghormati dapat diterjemahkan ke dalam kebijakan yang memajukan kepentingan bersama ASEAN dan UE, termasuk dengan menghentikan kebijakan diskriminatif terhadap kelapa sawit yang bertentangan dengan kepentingan komunitas ASEAN, khususnya Indonesia.

Para menteri luar negeri pada prinsipnya masih setuju untuk meningkatkan status resmi UE menjadi mitra dialog strategis baru. Akan tetapi, sesuai dengan pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan, hal tersebut akan dibahas lebih rinci dalam jangka waktu yang belum ditentukan. Menurut berita acara tidak resmi antara pejabat Indonesia yang diperoleh “The Jakarta Post”, Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya akan menunda peningkatan status dialog ASEAN-UE, setelah awalnya dijadwalkan untuk pertemuan Brussels.

Share This