Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) menyatakan bahwa PT. London Sumatera tidak dapat mengundurkan diri dari keanggotaan organisasi kelapa sawit, sebab keanggotaanya dipegang oleh induk perusahaannya, PT Salim Ivomas, dan bukan oleh masing masing anak perusahaannya.
“Permasalahan terkait pembaharuan keanggotaan, hukuman, maupun denda akan diselesaikan bersama dengan PT. Salim Ivomas Pratama dan RSPO, tidak ada opsi dimana RSPO berhubungan langsung dengan PT. London Sumatra,” jelas RSPO dalam rilisnya pada tanggal 23 Januari 2019.
Rilis tersebut menyusul niat PT. London Sumatera untuk mengundurkan diri dari keanggotaan RSPO dengan alasan bahwa pihaknya diperlakukan dengan tidak adil dalam sidang panel RSPO sehingga perusahaan dijatuhi sanksi. Dalam laporan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), PT. London Sumatera (Lonsum) disebutkan terkait pelanggaran terhadap pekerja perkebunan.
“Kami sudah menyatakan diri, masih menunggu tanggapan RSPO,” kata Benny Tjoeng, Presiden Direktur PT PP Lonsum Tbk, seperti dikutip oleh Sawit Indonesia.
London Sumatera mengaku ingin fokus dahulu dalam mematuhi standar Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang memang diwajibkan bagi perusahaan kelapa sawit di Indonesia.
RSPO melalui rilisnya, juga meminta PT London Sumatera untuk menjelaskan keadaan terkini mengenai status perusahaannya, namun sampai saat ini belum ada klarifikasi dari PT. London Sumatera.
The Palm Scribe mencoba untuk menghubungi Eksekutif Direktur RSPO Indonesia Tiur Rumondang, namun belum berhasil mendapat jawaban balasan mengenai kelanjutan permasalahan ini.