The Palm Scribe

Limbah Sawit Diolah Jadi Bahan Baku Kertas

Tandan Kosong, limbah industri sawit.
Foto oleh CEPhoto, Uwe Aranas

Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan perusahaan Jepang untuk mengolah limbah industri minyak kelapa sawit, yaitu Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) menjadi bubur kertas.

Upaya strategis ini, kementerian perindustrian mengatakan dalam sebuah siaran persnya yang diterima The Palm Scribe Rabu (12/2), direalisasikan oleh Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) di Bandung bersama konsorsium PIC Co., Ltd dan Taizen Co., Ltd, yang bergerak di bidang manufaktur serta penjualan mesin industi pulp dan kertas.

“Limbah TKKS tersebut bisa dijadikan sebagai bahan baku untuk industri kertas dan karton,” kata Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Restu Yuni Widayati di Jakarta, Senin (10/2) dengan menambahkan bahwa bagi industri minyak sawit, upaya ini “dapat mengurangi biaya proses pengolahan dan pembuangan hasil samping yang selama ini dilakukan.”.

Restu menerangkan, diharapkanpenggunaan teknologi ini dapat turut berkontribusi dalam penyelesaian masalah lingkungan di Indonesia, terutama bagi industri kelapa sawit serta industri pulp dan kertas.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada tahun 2019, industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman menyumbang 3,95 persen terhadap industri pengolahan nonmigas dengan pertumbuhan sebesar 8,14 persen. Bahkan, Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) menilai permintaan domestik maupun global masih terus meningkat hingga  dua persen.

“Kebutuhan kertas saat ini didominasi untuk packaging (kertas kemas). Salah satunya diserap oleh industri kertas kemas, yakni berupa kertas medium dan liner untuk memproduksi kotak karton kemasan,” Kepala BBPK Saiful Bahri dikutip dalam siaran pers tersebut

Sebagai bahan baku subsitusi dalam produksi bubur kertas, atau pulp, TKKS mempunyai potensi besar untuk dimanfaatkan. Penggunaan TTKS ini juga sejalan dengan tekad pemerintah dalam mendorong program hilirisasi yang bertujuan dapat meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, demikian Restu mengatakan.

Setiap satuan berat tandan buah segar (TBS) sawit, diproyeksi bisa menghasilkan 21-23 persen TKKS. Selama ini, TKKS tersebut lebih banyak digunakan untuk pupuk kebun atau bahan bakar industri CPO. Diperkirakan, dengan kondisi saat ini, kebun kelapa sawit dapat memenuhi kebutuhan bahan baku kertas karton (medium linear) mencapai 45 juta ton.

Keputusan Menteri Pertanian Nomer 833/KPTS/SR. 020/M/12/2019 yang diterbitkan bulan Desember lalu menyebutkan bahwa luas lahan yang ditanami kelapa sawit di Indonesia mencapai 16,381 juta hektar. Setiap hektar dapat menghasilkan sekitar 750 kilogram TBS per siklus pemanenan.

Baca lebih banyak tulisan oleh Bhimanto Suwastoyo.
Industri Perhutanan? Kunjungi The Forest Scribe.
Share This