Dalam menjawab tantangan kompleksitas permasalahan yang dihadapi perusahaan dalam mengembangkan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan di Papua Barat, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) bertumpu pada konsultasi dengan masyarakat setempat, salah seorang petinggi perusahaan mengatakan di Sorong pada hari Selasa (22/5).

Geetha Govindan K. Gopalakrishnan, CEO Palm Oili ANJ berbicara disela sela Pertemuan Pemangku Kepentingan dengan para tokoh masyarakat dan perwakilan Pemerintah Provinsi Papua Barat, mengatakan bahwa pertemuan seperti sangat membantu jalannya rencana produksi dan pembangunan perkebunan yang berkelanjutan di daerah ini.
“Kegiatan ini memperkuat ikatan dan rasa saling pengertian perusahaan dengan masyarakat, disini kami bisa meluruskan segala hal yang disalah persepsikan dan menangkal informasi yang tidak benar,” ujarnya kepada The Palm Scribe.
Govindan mengatakan bahwa dalam operasinya di Papua Barat, perusahaan menghadapi tantangan yang jauh berbeda dari daerah daerah lainnya, oleh karenanya konsultasi dengan masyarakat setempat menjadi sangat penting.
“Tantangan di Papua ini berbeda dari tempat lain, disini masalah sosial sangat kompleks, terdapat banyak batas wilayah yang belum jelas antar anggota keluarga dan suku, jadi kami harus memenuhi banyak persyaratan untuk mengembangkan komoditi kelapa sawit,” ujarnya sambil menekankan bahwa ANJ tetap berkomitmen menjalankan pendekatan persuasif dan pembangunan usaha yang berkelanjutan di wilayah Papua Barat.
Hadirnya ANJ membangun komoditi sawit di Papua Barat disambut baik oleh Agustinus Saa selaku Sekretaris Daerah Maybrat.
“Komoditi kelapa sawit sangat penting bagi masyarakat disini dan hadirnya ANJ memberi manfaat bagi pemerintah daerah karena merekrut tenaga kerja yang besar disini,” ujarnya kepada The Palm Scribe sembari berharap bahwa kedepannya kerjasama masyarakat dan perusahaan yang berlandaskan transparansi terus dapat terjalin.
Agustinus juga berpendapat masyarakat Papua Barat siap berkomitmen untuk membantu ANJ dalam mengembangkan komoditi kelapa sawit. “Iya masyarakat harus membantu dalam memberikan surat pembebasan tanah, keamanan, dan menyelesaikan konflik antar keluarga agar tidak menganggu jalannya operasi perusahaan,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Yonas Howay selaku Asisten Dua Kabupaten Sorong Selatan terhadap ANJ untuk mengembangkan komoditi kelapa sawit di Papua Barat.
“Sejak awal, kami sudah berkomitmen untuk menjadi fasilitator dan memberikan berbagai sarana untuk tercapainya pembangunan yang terintegrasi oleh semua pihak dan mewujudkan masyarakat Sorong Selatan yang sejahtera, sehat, cerdas, dan berkeadilan,” ujarnya kepada The Palm Scribe.
Yonas juga mengapresiasi ANJ karena berhasil mengumpulkan seluruh tokoh dan pemangku kepentingan untuk pembangunan komoditi sawit di Papua Barat.
“Melalui forum oleh ANJ ini banyak pesan positif yang dihasilkan dan tentunya sebagai pihak pemerintah berkomitmen untuk melaksanakan hasil yang ada dari pertemuan ini sebelum 2018 berakhir,” ucapnya sambil tersenyum.
ANJ pada tahun 2017 telah melakukan penambahan area perkebunan seluas 1,350 hektar di Papua yang menjadikan total wilayah perkebunannya seluas 6,511 hektar. Perkebunan ini dikelola melalui anak perusahaannya, yaitu PT Putra Manunggal Perkas (PMP) dan PT Permata Putra Mandiri (PPM), dengan berbagai program yang juga membantu masyarakat sekitar, seperti pembangunan sekolah, akses air bersih, kesehatan, dan program pemberdayaan kampung.