Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) untuk pertama kalinya akan menyelenggarakan konferensi tahunan Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) yang ke 16 secara virtual selam dua hari di awal bulan Desember.
Mona Surya, Chairperson IPOC ke 16 2020, mengatakan bahwa pandemi COVID 19 membawa perubahan gaya hidup bagi semua, meletakkan pembatasan pembatasan dalam interaksi fisik dan meningkatkan penggunaan teknologi komunikasi tidak saja dalam berinteraksi tapi juga dalam menyelenggarakan pertemuan-pertemuan.
“The show must go on, jadi kita harus menyelenggarakan IPOC ke 16 ini dengan konsep yang menyesuaikan dengan keadaan,” ujar Mona dengan menambahkan ”Jadi IPOC juga akan virtual dan diatur sedemikian rupa, senyaman mungkin bagi kita semua.”
Konferensi dua hari yang mengambil tema Palm Oil Industry in the New Normal Economy itu akan berlangsung tanggal 2 -3 December dengan hari keduanya diakhiri dengan pembicaraan mengenai Supply & Demand, Price Outlook 2021
Mona mengatakan bahwa di tengah tantangan akibat pandemi COVID-19 ini “kita perlu strategi yang tepat untuk menjaga kestabilan harga dan daya saing dalam situasi yang tidak pasti ini.”
Ketua Umum GAPKI Joko Supriyanto, berbicara pada kesempatan yang sama, mengatakan bahwa “IPOC kali ini berbeda tetapi walaupun berbeda tetap penting.” Ia mengatakan bahwa pasar dunia sedang mengalami kondisi yang berbeda dari biasanya karena dampak pandemic COVID-19 dan juga mengalami semacam “global demand distraction.”
Hari pertama akan berlangsung dari jam 9:30 pagi hingga 16:45 sementara hari kedua akan berlangsung dari jam 12:20 hingga 21:30.
Konperensi ini diperkirakan akan dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta dari berbagai kalangan dari 25 negara, termasuk para CEO dan pengambil kebijakan nasional maupun internasional, dan hingga Jum’at, sudah 850 peserta yang terdaftar.
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto direncanakan akan membuka IPOC ke 16 dan juga memberikan keynote speechnya mengenai kebijakan industri minyak kelapa paska pandemi COVID-19 sementara di hari kedua Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan akan memberikan special address mengenai iklim investasi di Indonesia paska pandemi.
Para pembicaranya termasuk pakar ekonomi Chatib Basri, Deputi senior Bank Indonesia Destry Damayanti, Wakil menteri Keuangan Suahasil Nazara, Presdir BPDPKS Eddy Abdurrachman, Direktur Jenderal Perkebunan Kasdi Subagyono serta Musdalifah Mahmud, Wakil Menteri Pangan dan Pertanian pada Kementerian Koordinasi bidang Ekonomi.
Pembicara asing termasuk Cao Derong, dari Kamar Dagang Cina, B.V. Mehta, direktur eksekutif Asosiasi Ekstraktor Solvent India dan Abdul Rasheed Jan, ketua PEORA dari Pakistan, Abah Ofon pendiri 3XG UK Consulting Ltd dan Pietro Paganini, dari John Cabot University di Roma.
Seperti konferensi-konferensi sebelumnya, juga akan berbicara para pakar seperti Managing Director Consili Agra Emily French, Direktur Eksekutif Oil World Thomas Milke, Ketua LMC Internasional Ltd James Fry dan Dorab Mistry, Direktur Godrej International Ltd.