Bisnis Indonesia, 12 Oktober 2018
Harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) di Bursa Derivatif Malaysia mengalami penurunan 29 poin atau 1,32% mendjadi 2.164 ringgit per ton pada perdagangan Kamis (11 Oktober), dengan penyusutan mencapai 14,20% sepanjang 2018 berjalan. Badan Minyak Kelapa Sawit Malaysia (MPOB) mencatat, cadangan CPO Malaysia tumbuh 1,45% dari 2,5 juta ton pada Agustus menjadi 2,54 juta ton pada September. Sementara itu, total produksi untuk September tumbuh 14,4% menjadi 1,85 juta ton dari 1,62 juta ton pada Agustus.
Analis TA Securities Angeline Chin, dikutip dari “Reuters” Kamis (11 Oktober), memperkirakan permintaan pada Oktober dan November akan mampu menyerap stok CPO September yang jumlahnya lebih tinggi dari ekspektasi. Chin menekankan bahwa kenaikan pasokan CPO kali ini tidak akan mampu menjatuhkan harga CPO lebih dalam. Chin memproyeksikan harga CPO bisa menyentuh 2.500 ringgit per ton hingga akhir tahun ini dan berpotensi terkoreksi ke 2.450 ringgit per ton pada 2019. Sementara itu, Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar memperkirakan kenaikan ekspor CPO Malaysia ke India dapat menopang laju harga CPO pada kuartal IV/2018.