The Palm Scribe

GAPKI: Sedikit Titik Api di Konsesi Sawit atau Lahan Sekitarnya

 

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengatakan bahwa dalam kebakaran hutan dan lahan tahun 2019, jumlah titik panas dan titik api di dalam konsesi sawit relatif kecil, yaitu sekitar 11 persen.

“Mengutip data Global Forest Watch per 1 Januari hingga 16 September 2019 di seluruh Indonesia, kebakaran di dalam konsesi sawit 11 persen, sedangkan diluar konsesi mencapai 68 persen,” penjelasan dari rilis media GAPKI yang diterima The Palm Scribe Senin (21/10).

Menurut data yang sama, Kalimantan Barat memiliki persentase titik api dalam konsesi sawit yang tertinggi, yaitu 26 persen, sementara Kalimantan Tengah 15 persen, Riau dan Jambi masing masing 19 persen, sementara Sumatra Selatan dua persen.

Banyak pegiat lingkungan gencar mengatakan bahwa kebanyakan kebakaran hutan dan lahan tahun ini disebabkan oleh kegiatan perusahaan perkebunan kelapa sawit. Berdasarkan data situs pemantau hotspots di Indonesia Sipongi, sepanjang Januari hingga 15 September 2019 telah terjadi kebakaran seluas 328 ribu hektar di seluruh Indonesia.

Jumlah tersebut adalah 64% dari luas karhutla sepanjang tahun 2018.

“Perusahaan-perusahaan anggota GAPKI telah bersinergi dengan lebih dari 527 desa di sekitar wilayah operasional perusahaan melalui program pencegahan maupun penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Kami membentuk desa siaga api baik di Sumatra dan Kalimantan, dan program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2015 dan berjalan sampai sekarang,” Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sarjono mengatakan dalam rilis tersebut.

Ia mengatakan bahwa perusahaan anggota GAPKI tidak saja memenuhi sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran seperti menara pengawas, drone, pemadam kebakaran tetapi sarana dan prasarana tersebut juga diberikan kepada masyarakat beserta dengan pelatihan yang memadai.

Share This