Dengan akan mulai berlakunya kebijakan Uni Eropa yang membatasi kandungan dua kontaminan pangan dalam minyak dan lemak — 3-MCPD ester dan glycidyl ester (GE) — tahun depan, maka Dewan Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit (CPOPC) menggelar sebuah forum untuk membantu industri-industri mempersiapkan diri untuk memenuhi persyaratan kandungan tersebut dalam produk mereka.
“Pengurangan 3-MCPD ester dan GE merupakan prioritas yang utama bagi industri minyak dan lemak,” CPOPC mengatakan dalam sebuah dokumen yang dikirimkan kepada The Palm Scribe. Badan Keselamatan Pangan Eropa (EFSA) telah berkesimpulan bahwa 3-MCPD dapat mengakibatkan masalah kesehatan bagi konsumen muda yang mengkonsumsinya dalam jumlah banyak sementara GE membahayakan kesehatan karena bersifat genotoksik dan karsinogenik.
Forum yang akan berlangsung satu hari penuh itu dan yang akan diadakan di Jakarta di bulan Februari, akan menyediakan platform untuk berbagi informasi dan pelajaran yang dapat ditarik dari pengalaman, mengenai usaha-usaha yang sedang berjalan untuk memitigasi terbentuknya kedua jenis ester tersebut di sepanjang mata rantai pasok industri.
“Para peserta akan mendapatkan kesempatan untuk mengidentifikasi teknologi yang paling efektif dan efisien secara biaya, untuk terus mengurangi tingkat kandungan 3-MCPD dan GE pada berbagai tahap produksi minyak kelapa sawit, dari hulu, tengah hingga hilir,” CPOPC mengatakan dalam dokumen tersebut.
Forum yang akan berlangsung di Grand Sahid Jaya Hotel di Jakarta pada tanggal 7 Februari 2020 ini, juga akan menyediakan pertemuan – pertemuan bisnis dengan penyedia teknologi yang dianggap berhasil dan peserta masing-masing akan memiliki kesempatan bertemu muka dengan perusahaan pilihan mereka. Sebanyak delapan penyedia teknologi dengan reputasi international diundang untuk berbagi keahlian dan teknologi mereka dalam memitigasi terbentuknya 3-MCPD and GE dan pada akhirnya membantu peserta memenuhi persyaratan pasar.
Di bulan Februari 2018, Uni Eropa mengeluarkan regulasi UE 2018/290, yang membatasi kandungan GE maksimum dalam minyak dan lemak pangan pada tingkat 1,000 μg/kg. Uni Eropa kini sedang mengusulkan penerapan batas kandungan maksimum untuk 3-MCPD dalam minyak dan lemak yang bila disetujui akan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2020. Untuk 3-MCPD ini ditetapkan dua batasan kandungan maksimum dalam minyak nabati dan minyak ikan – 1.250 μg/kg untuk minyak dan lemak rafinasi maupun tak terafinasi yang berasal dari biji rapa, bunga matahari, kedelai, jagung, zaitun, kelapa dan kernel kelapa sawit serta campuran minyak dan lemak dalam kategori ini; dan 2.500 μg/kg bagi minyak dan lemak lainnya, termasuk dari kelapa sawit.
CPOPC berpandangan bahwa batasan 2.500 μg/kg atau 2,5 ppm in memang harus diadopsi sebagai tingkat kandungan yang aman bagi konsumsi. “Industri perlu mempersiapkan diri untuk memproduksi minyak kelapa sawit dan produk kelapa sawit untuk bahan pangan yang memenuhi tingkat kandungan 3-MCPD sebesar 2.500 μg/kg dalam jangka waktu satu tahun seperti dalam proposal Uni Eropa,” CPOPC mengatakan.
Forum diharapkan akan dihadiri oleh pemain-pemain industri kelapa sawit maupun industri minyak dan lemak lainnya, termasuk personil litbang, pekebun, pabrik minyak kelapa sawit, produsen manufaktur, pedagang, eksportir, pakar ekonomi, pembuat kebijakan, akademisi, lembaga keuangan, mahasiswa dan anggota angota publik lainnya yang terkait.
Forum akan resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Urusan Ekonomi, Airlangga Hartarto. Diskusi-diskusi mengenai 3-MCPD dan GE ini akan tidak saja menyediakan pemahaman mendalam mengenai kontaminan pangan tersebut tetapi juga mengenai berbagai cara untuk memitigasi pembentukan mereka.
Para peserta juga akan mendengar mengenai persyaratan industri pangan Uni Eropa yang terkait keamanan bahan pangan, dan juga mengapa penting untuk meningkatkan mutu minyak mentah kelapa sawit dengan mengurangi kandungan kontaminannya.
Baca berita lainnya mengenai Forum on 3-MCPD & GE.
Industri Perhutanan? Kunjungi The Forest Scribe.
Subscribe to our newsletter
Stay on top of the industry's news because your informed opinion matters to the palm oil industry.
Thank you for your subscription!
We promise to respect your privacy.