The Jakarta Post, 26 Juli 2018
Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk meningkatkan perdagangan dan akan membuat peta jalan yang akan memandu upaya peningkatan volume perdagangan antara kedua negara dari hampir $28 miliar tahun lalu menjadi sekitar $50 miliar dalam beberapa tahun mendatang. Setelah bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ia akan menugaskan tim dari kementeriannya untuk menyusun peta jalan, meskipun tidak ada tenggat waktu yang ditetapkan untuk penyelesaiannya. Enggartiasto dan rombongannya berada di ibu kota AS untuk membujuk pemerintah AS untuk tidak memasukkan Indonesia ke dalam daftar negara-negara yang akan dikenakan kenaikan tarif. Mengenai rencana pemerintah untuk memperluas pasar minyak sawit di AS, Enggartiasto mengatakan bahwa Indonesia akan mendorong produsen minyak sawit untuk berinvestasi di industri biodiesel AS. Dengan berinvestasi dan mengembangkan industri biofuel, Indonesia dapat menciptakan pasar biofuel di AS, yang dianggap penting mengingat keputusan Uni Eropa untuk menghentikan pemakaian biofuel dalam beberapa tahun lagi.