Empat dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) telah berhasil menciptakan superkapasitor dari limbah biomasa kelapa sawit, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengatakan dalam lamannya pada hari Senin (2/7).
Keempat dosen peneliti itu telah mengektraksi karbon dari biomasa untuk menghasilkan nanokarbon yang digunakan untuk membuat superkapasitor tersebut, Gapki mengatakan mengutip sebuah laporan dari ITB. Superkapasitor selama ini umumnya dibuat dengan menggunakan logam mulia hingga harganya cukup tinggi.

Para dosen peneliti tersebut — Tirto Prakoso, Isdiriayani, Hary Devianto dan Pramujo Widiatmoko – mengekstraksi carbon gersebut dengan menggunakan karbonisasi hydrotermal dengan seng klorida sebagai aktivator.
Setelah membuang logam mineral yang tidak dikehendaki, bio-char dan bio-oil yang dihasilkan kemudian diproses lagi secafa spesifik untuk menghasilkan After eliminating the unwanted metal mineral the resulting bio-char and bio-oil in then graphene, karbon aktif dan Carbon Nanotubes (CNT.)
Karbon aktifnya digunakan untuk membentuk lapisan pendukung sementara graphene dan Carbon Nanotubes, yang memiliki kemampuan transfer elektron yang tinggi digunakan untuk melapisinya. Inilah yng menjadi superkapasitor dengan kapasigtas tiga farad per gram.
Dalam proses ini, rendemen biomasanya hampir 70 persen dan hasil akhirnya memiliki nilai tambah yang mencapai 500 kali nilai biomasa limbah sawitnya, laporan itu mengatakan.
Kelapa sawitg sangagt kaya akan karbon yang difiksasinya dari CO2 atmosfir. Limbah dari produksi minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) berupa tandan buah kosong, fiber sabut dan cangkang sawit. Kecuali sejumlah kecil biomasa yang digunakan untuk menghasilkan listrik, kebanyakan dafi biomasa ini ada limbah yang hanya terbuang begitu saja.
Biomasa limbah ini memiliki kandungan yang tinggi darfi Hemiselulosa, lignin dan selulosa dan in memungkinkan ekstraksi karbonnya.
Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia dengan perkebunan sawitnya meliputi sekitar 11 juta hektar.