The Palm Scribe

Diperlukan dialog antara produsen dan konsumen Kelapa Sawit: Duta Besar Prancis untuk lingkungan

JAKARTA – Duta Besar Prancis untuk Lingkungan, Xavier Sticker, yang melawat ke Indonesia, menyatakan perlunya ada dialog antara produsen dan konsumen kelapa sawit agar bisa saling mengerti serta untuk menyiapkan kerangka kerja sama di antara mereka.

ILLUSTRATION. Palm oil fruits.

“Perlu dialog antara produsen dan konsumen kelapa sawit untuk memperbaiki saling penertian dan menyediakan kerangka untuk kerja sama,” kicau Stiker, seperti yang diunggah di laman resmi Kedutaan Besar Prancis di Indonesia, Jumat (26/1/2018).

Sticker menyatakan Prancis sedang dalam pembicaraan dengan negara produsen kelapa sawit pada minggu ini. Ia menambahkan bahwa pembicaraan tersebut “menggaris bawahi keyakinan bersama bahwa dialog harus ditingkatkan pada tingkat Uni Eropa. Sebuah rencana aksi dari Uni Eropa telah lama dinantikan.”

Kunjungan Sticker ini berlangsung seminggu setelah Parlemen Eropa pada 17 Januari 2018, menyetujui usulan untuk menghilangkan penggunaan kelapa sawit sebagai bahan biofuel pada tahun 2021.

Parlemen juga membatasi penggunaan biofuel dari bahan pangan lainnya pada tingkat konsumsi tahun 2017 di semua negara anggota, dan tidak lebih dari tujuh persen dari semua bahan bakar transportasi hingga tahun 2030. Parlemen Eropa, Komisi Eropa, dan Dewan Eropa akan bertemu pada Februari 2018 untuk mengambil keputusan mengenai hal ini.

Indonesia dan Malaysia, dua produsen kelapa sawit terbesar di dunia yang menguasai 85 persen pasokan kelapa sawit di pasar global, telah mengritik keputusan tersebut dengan keras. Dua negara ini menyatakan bahwa keputusan Parlemen Eropa diskriminatif terhadap kelapa sawit dan negara produsennya.

Siaran pers Kedutaan Besar Prancis di Jakarta mengatakan bahwa Sticker, yang datang ke Indonesia setelah mengunjungi Malaysia, akan mengunjungi perkebunan kelapa sawit di Pekanbaru, Riau, untuk secara langsung mengamati praktik perkebunan berkelanjutan di daerah tersebut. Tidak diberitahukan kapan kunjungan itu akan dilakukan maupun perkebunan mana yang akan dikunjunginya.

“Kami datang ke Indonesia karena ingin mendengarkan dan terlibat dengan para mitra kami, juga mengunjungi perkebunan untuk melihat apa yang telah mereka capai, tantangan, dan peluang mereka,“ ujar Sticker, Kamis (25/1/2018), seperti dilaporkan oleh MetroTV.com.

“Saya di sini untuk mendengarkan komitmen Indonesia mengenai masalah tersebut,” kata Sticker saat menjelaskan tentang praktik berkelanjutan dan konservasi lingkungan.

Dalam laporan yang sams, Stiker mengungkapkan bahwa Prancis akan mencoba mengajak Uni Eropa untuk melakukan upaya dalam melakukan dialog reguler dengan negara-negara produsen kelapa sawit, termasuk Indonesia.

“Kami akan mendorong Uni Eropa mengembangkan rencana untuk menyelesaikan semua dengan berupaya bersama demi mendapatkan hasil yang baik,” ujar Sticker.

Setelah bertemu dengan pejabat dari berbagai Kementerian Luar Negeri, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Perdagangan, Sticker disebutkan akan bertemu dengan kalangan LSM dan asosiasi petani.

Share This