Global Forest Watch Fires, sebuah platform monitoring kebakaran hutan dan lahan diseluruh dunia yang menggunakan data dari satelit MODIS dan VIIRS, memperlihatkan bahwa kebanyakan dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia di minggu yang lalu terjadi di luar lahan konsesi.
Di pulau Sumatra, tiga provinsi penyumbang jumlah titik api terbesar yaitu Jambi, Riau dan Sumtera Selatan, sementara di Kalimantan adalah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat yang terbanyak jumlah titik apinya. Di kelima propinsi tersebut, data yang diunggah pada laman organisasi ini memperlihatkan bahwa sebagian besar kebakaran terjadi diluar areal konsesi.
Menurut Global Forest Watch Fires, Jambi adalah provinsi dengan jumlah kebakaran terbanyak di Sumatra, yaitu mengalami 4.024 kebakaran dalam periode 8-15 September dan 63 persen dari jumlah tersebut berada diluar areal konsesi. Untuk Riau, jumlah kebakaran adalah 2.768 dan 62 persennya tidak berada di daerah konsesi sementara untuk Sumatra Selatan, sebanyak 77 persen dari 2.708 kebakaran yang terjadi disana minggu lalu berada di luar areal konsesi.

Kalimantan Tengah merupakan provinsi dengan jumlah kebakaran tertinggi di Indonesia dengan 6.913 kasus minggu lalu dan 82 persennya tidak terjadi di areal konsesi. Di Kalimantan Barat 42 persen dari 4.329 kebakaran disana minggu lalu terjadi diluar daerah konsesi.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa kebanyakan dari kebakaran yang terjadi berada di tanah gambut. Persentase kebakaran di lahan gambut berada pada 73 persen di Jambi, 74 persen di Riau, 38 persen di Sumatra Selatan, 47 persen di Kalimatan Barat dan 73 persen di Kalimantan Tengah.
Gambut, terutama bila dikeringkan dari airnya, sangat mudah terbakar di musim kering. Lapisan gambut di bawah tanah juga dapat menyimpan api untuk jangka waktu yang lama.
Dua persen dari api di Sumatra Selatan berada di konsesi perusahaan yang merupakan anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), sementara di propinsi lainnya tidak didapati api di areal konsesi anggota RSPO.
Kebakaran di perkebunan kelapa sawit di Jambi hanya empat persen dari jumlah kebakaran disana minggu lalu sementara di Riau tujuh persen, di Sumatra Selatan 10 persen, di Kalimantan Barat 39 persen dan di Kalimantan Tengah 14 persen.
40 persen dari kebakaran di Jambi terjadi di hutan primer, sementara di Riau 58 persen, di Sumatra Selatan 24 persen, di Kalimantan Barat 52 persen dan di Kalimantan Tengah 31 persen.
Kebakaran Hutan dan lahan tahun ini sudah mulai menutupi langit negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia dengan kabut asap tebal. Sementara itu di Jambi, Riau, Kalimantan Tengah dan Barat, mutu udara sudah melebihi tingkat berbahaya dan sudah menyebabkan banyaknya jumlah penderita penyakit pernapasan serta menimbulkan bahaya bagi lalu lintas.