Dewan Negara Produsen Minyak Kelapa Sawit (CPOPC) menghimbau petani kecil kelapa sawit di Amerika Tengah dan Amerika Latin untuk bekerja sama dengan rekan-rekannya di negara produsen lainnya, untuk melawan kampanye hitam yang dilancarkan terhadap komoditas ini.
“Kita dapat berkolaborasi untuk melawan kampanye negatif terhadap minyak sawit, mendukung kerja sama dan berbagi praktik-praktik baik agrikultur. Kita juga akan mendukung harga remuneratif yang stabil untuk kepentingan negara-negara penghasil minyak sawit,”ujar Deputi Direktur Eksekutif CPOPC Dupito D, Simamora..
Berbicara pada putaran kedua Smallholder Outreach program (SOP) yang diadakan Sekretariat CPOPC pada tanggal 8 September 2020, Dupito dikutip dalam sebuah pernyataan tertulis yang dikirimkan Sekretariat CPOPC sebagai mengatakan bahwa kelompok petani kecil merupakan bagian penting dalam program kerja CPOPC.
Telekonferensi itu diikuti oleh perwakilan perkumpulan dan kelompok petani kecil kelapa sawit di Kolombia, Ekuador, Honduras, Guatemala dan Meksiko.
SOP merupakan wadah dimana para petani kecil kelapa sawit dari sejumlah negara penghasil minyak sawit berbagi, bekerja sama dan membentuk jaringan komunikasi global untuk industri sawit, termasuk pada konteks mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
“Citra minyak sawit sedang diserang oleh kampanye negatif dan untuk iut perlu ditangkal, Minyak sawit banyak manfaatnya seperti lebih produktif dalam produksi, menyediakan akses pendidikan dan kesehatan serta kehidupan yang lebih baik,” ujar Arnoldo Megar from Gremial de Palmicultores de Guatemala dalam telekonferensi tersebut menurut pernyataan tertulis tersebut.
Oscar Roberto Calahorrano Valencia dari Federación Nacional de la Cadena Productiva del Aceite de Palma di Meksiko dan Juan Fernando Lezaca dari National Federation of Oil Palm Growers of Colombia keduanya mengatakan bahwa SOP dapat menjadi langkah awal membangun sebuah aliansi global bagi para petani kelapa sawit.
“Meksiko berharap menjalin kolaborasi dengan negara-negara penghasil (minyak sawit), mereka bisa berbagi pengalaman di industri ini,” demikian Roberto mengatakan sementara Fernando mendorong CPOPC untuk membawa suara petani kecil ke tingkat global.
Direktur Eksekutif CPOPC, dalam sambutan penutup kegiatan, mengatakan bahwa minyak sawit merupakan komoditas masa depan.
“Permintaan yang terus meningkat akan dapat dipenuhi secara berkelanjutan oleh minyak sawit karena kecocokannya dengan standar-standar keberlanjutan,” ujar Yusuf sembari juga menghimbau negara produsen untuk terus bekerja sama melawan kampanye negatif yang memutarbalikkan fakta atas minyak sawit.
Sebuah putaran ketiga dari SOP ini direncanakan akan diadakan minggu depan dan akan dihadiri sejumlah perwakilan petani kecil di Afrika. Putaran pertama, yang dihadiri perwakilan petani kecil dari kawasan Asia-Pasifik seperti dari Indonesia, Malaysia, Thailand, India dan Papua Nugini, sudah dilaksanakan bulan lalu.