Dewan Gubernur Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) mengumumkan pada hari Selasa (3/12) bahwa Bakthiar Thalhah, Chief Operating Officer RSPO, akan menggantikan Derek Webber sebagai Chief Executive Officer interim setelah kontraknya berakhir pada 17 Januari 2020.
“Bakhtiar mendapat dukungan penuh dari Dewan dan kami yakin ia akan dapat memberikan kepemimpinan yang kuat dan stabilitas bagi organisasi dan anggota RSPO selama periode transisi ini,“ menurut sebuah pengumuman resmi RSPO mengutip ketua bersama Dewan Gubernur RSPO, Anne Rosenbarger dan Carl Bek-Nielsen.
Dewan Gubernur juga meyakinkan Sekretariat RSPO dan para anggota bahwa semua proyek RSPO yang sedang berjalan akan diteruskan dibawah kepemimpinan Bakhtiar dan tidak akan ada perubahan dalam operasional organisasi sehari-harinya.
Bakthiar bergabung dengan Sekretariat RSPO sebagai Chief Operating Officer di bulan Januari 2017 dan sangat berjasa dalam memperkuat kredibilitas RSPO melalui dibangun serta dikelolanya Unit Investigasi dan Monitorin RSPO (IMU), unit Geographic Information System (GIS), serta berbagai inisiatif lainnya.
Pemegang gelar dari Princeton University dan Université Paris-Sorbonne sebelum bergabung adalah Direktur Regional pada Institution of Chemical Engineers (IChemE) yang berbasis di Kuala Lumpur. Ia juga telah bekerja dengan berbagai perusahan penasehat internasional seperti PFC Energy dan Nexant, dengan spesialisasi di sektor hilir minyak, setelah memulai karirnya di Petronas. Bakthiar juga aktif bekerja dalam bidang kesehatan masyarakat di Malaysia dan kini merupakan anggota Malaysian AIDS Council dan beberapa lembaga swadaya masyarakat akar rumput.
Dewan Gubernur juga menyatakan terima kasihnya kepada Webber untuk jasanya sebagai CEO RSPO dan untuk semua kontribusinya dalam membantu mencapai visi bersama RSPO, yaitu menjadikan kelapa sawit berkelanjutan sebagai norma.
RSPO merupakan organisasi multi-pemangku kepentingan yang memiliki standar keberlanjutan minyak kelapa sawit yang paling luas diakui di dunia.