Bisnis Indonesia, 9 Oktober 2018
Pemerintah diharapkan mempercepat pengembangan industri hilir sawit, khususnya produk bahan bakar cair berbasis minyak kelapa sawit yang diperkirakan membutuhkan investasi Rp815 triliun-Rp840 triliun hingga 2025. Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat M. Sinaga hari Senin (8 Oktober) mengatakan dengan teknologi yang ada saat ini, dari 1 ton crude palm oil (CPO) dapat dihasilkan 5,24-5,96 barel setara bahan bakar cair. Skala uji coba produksi akan dimulai pada akhir kuartal IV/2018 untuk gasolin, sedangkan avtur akan mulai diproduksi pada awal 2019.
GIMNI memperkirakan dengan 27% menggunakan campuran bahan bakar cair berbasis sawit, akan ada tambahan permintaan 26,9 juta CPO untuk bahan baku. GIMNI meyakini pemerintah dapat menghemat $157,2 miliar pada 2030 dengan meningkatkan penggunaan bahan bakar sawit, katanya.