Perusahaan sawit dan kayu PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menempati ranking ke 7 dari lebih dari 100 perusahaan minyak sawit dunia dalam penilaian Transparansi Kebijakan ESG oleh Sustainable Policy Transparency Toolkit (SPOTT) tahun 2021.
Dalam hasil penilaian yang diterbitkan secara daring dari London pada tanggal 18 November ini, DSNG, yang merupakan satu satunay perusahaan sawit dari Indonesia dalam daftar 10 terbesar penilaian ini, memperoleh nilai 85,4 persen, meningkat dari 75,3 persen di tahun sebelumnya, perusahaan mengatakan dalam sebuah siaran persnya yang diperoleh 23 November ini.
“Hasil penilaian independen yang dikeluarkan SPOTT memotivasi kami untuk terus secara serius menerapkan praktik-praktik ESG yang positif dan berdampak pada lini-lini usaha kami, terutama pada bisnis sawit kami. Bagi kami, mengkomuniaksikan praktik ESG kami secara efektif dan transparan tidak saja merupakan sebuah keharusan yang memang dibutuhkan tetapi juga telah menjadi prinsip mendasar dari komunikasi bisnis kami,” demikain CEO DSNG Andrianto Oetomo mengatakan dalam siaran pers tersebut.
Ranking SPOTT ini didasarkan penilaian atas pengungkapan kebijakan Environmental, Social and Governance ( Lingkungan, social dan tatakelola/ESG) dari lebih dari 100 perusaaan sawit di dunia. SPOTT merupaakan initiatif yang dikembangkan oleh Zoological Society of London (ZSL) dan merupakan platform daring untuk mendukung produksi dan ketertelusuran komoditas yang berkelanjutan.
Dengan memonitor transparansi perusahaan SPOTT mendorong penerapan praktik-praktik terbaik oleh persuahaan. Penilaian ini meneliti pengungkapan publik produsen komoditas, pengolah dan pedagang tentang organisasi, kebijakan dan praktik terkait isu-isu ESG. Penilaian ini juga mengukur kemajuan tahunan yang dialami perusahaan-perusahaan dibidang kehutanan tropis, kelapa sawit dan karet dengan menggunakan lebih dari 100 indikator yang spesifik bagi tiap sektor.
Andrianto mengatakan bahwadi bulan September 2021, DSNG telah memulai penilaian scoping emisi dan risiko iklim dari emisi gas rumah kacanya hyang dilakukannya bersama dua perusahaan yang spesialisasinya di bidang proyek oengurangan emisi dan kegiatan iklim bagi berbagai usaha dan organisasi di dunia.
“Ini merupakan langkah penting dalam pendekatan DNSG yang terencana dan terstruktur untuk menuju kepada Net Zero,” ujarnya.
“Pada akhirnya kami ining mengurangi emisi, menyejajarkan diri kami dengan usaha pemerintah Indonesia untuk memenuhi Nationally Determined Contribution (NDC), dan transisi kearah masa depan yang rendah karbon dan tahan iklim. Tetapi kami ingin mencapai ini dengan cara yang terstruktur, terukur dan berdampak.”